SPORT: Parachuting and Free-Fall Sky-Diving

...

PARACHUTING AND FREE-FALL SKY-DIVING
TERJUN-PAYUNG DAN TERJUN-BEBAS

KERJASAMA DI UDARA




Bro ... ada yg mau ikutan???

...

Bang EE ONE S apakah PCUI masih exist saat ini?
Mulai angkatan Rajawali setahu saya sudah ada 10 anggota Menwa UI yang berkualifikasi Para Lanjutan ex Dikpara Lanjut Kopaskhas TNI AU (Margahayu) dan belasan "Airborners". Hanya saja saat ini kegiatan dikpara baik dasar maupun lanjut tidak lagi dilakukan. Mungkin karena faktor biaya atau akses ke instansi terkait yang belum dibangun kembali. Btw di acara Temu Kangen 2 des 2007 kemarin sempat juga hadir bang Albert El Hakim, dedengkot free fall dari generasi Walawa UI.
Salam.

uddin_jaya4 wrote:

Bang EE ONE S apakah PCUI masih exist saat ini?
...
Btw di acara Temu Kangen 2 des 2007 kemarin sempat juga hadir bang Albert El Hakim, dedengkot free fall dari generasi Walawa UI.
Salam.

Apakah PCUI (Parachute Club Universitas Indonesia) masih ada atau aktiv hingga kini, sy kurang tahu, krn sdh lama sekali, sejak zaman dulu, ketika sy dan bang Albert masih sering terjun.

Rata2 angkatan sy, dari WALAWA | SATGASMA sampai akt KALONG pernah terjun. Waktu Temu Kangen kemarin juga hadir banyak penerjun akt ini. Selain Albert El hakim, bro Benny S. Guntur, Zulfahmi Hasan, Totok Bintaro, Marsadi, Ade, dll. Bbrp akt 1970-1980an minimum pernah mengikuti para dasar atau setidaknya pernah 3 x terjun statik.

Terakhir, dulu, sy di'grounded' utk free-fall diatas 10 ribu kaki, krn jantung sy mengalami SAB (sino-atrial block) dimana SAn (sino atrial node) generator pulsa listrik jantung sy rusak | putus | mati krn tersengat listrik tegangan tinggi ketika hujan lebat, shg sampai kini jantung sy hanya bekerja dgn generator cadangan, AVn (atrial-vetricular node), yg berdenyut dgn frekuensi hanya sekitar 60% dr normal, dan dimana pada periode tertentu berhenti total berdenyut selama bbrp detik, yg ditunjukkan oleh garis lurus pd ECG (electro-cardio-graph), spt signal org mati. Pd periode tsb jantung tak dpt mencatu oksigen dr paru2, dan catu O2 tubuh diambil dr kandungan O2 cadangan dlm darah dan cairan tubuh. Utk terjun bebas pd ketinggian ekstrim, walau memakai masker oksigen, dinyatakan riskan, krn ketika jantung tengah berhenti berdenyut, catu O2 tak mencukupi, ia akan berhenti selamanya ... ha ha ha ... mati di angkasa ya?! Sy disarankan dokter jantung utk pakai pace-maker (pacu jantung), tp sy tdk mau pakai generator pulsa elektronik ini. Selain mahal, juga tdk alami!

Perihal tak adanya aktivitas terjun lagi, itu sdh berlangsung lama, terutama sejak nilai USD naik drsatis thdp IDR, meningkat tajamnya biaya maintenans pesawat, dan terakhir terus-menerus naiknya harga BBM, shg biaya terjun sekarang sangat jauh lbh mahal drpd dulu.

Wah, saya pikir cuma bang Albert aja yang pernah kena grounded. Tahun 1986 bang Bambang Sapardjo (alm) dan bang Albert serta bang Nanto (?) pernah ngajak 7 srikandi menwa ui beserta 2 orang putri bang Bambang (kalo gak salah namanya Maya dan Cindy) untuk dilatih menjadi free faller. Waktu itu pak Basroni dan mas Supriyanto dari Gegana Polri menjadi jump master dan pelatih, sementara kita2 disuruh jadi asistennya. Beliau2 menbentuk klub INA 86 sebagai wadah, tapi baru sekitar 5 x loncat di pd cabe program tsb berhenti, mungkin karena soal dana ya. Saat itu beberapa arjuna menwa disisipin untuk ikut static jump 3 x, jadi sekalian berhak pake wing para dasar polri gitu.

Saat ini memang ada keinginan dari anggota aktif Wira Makara untuk ikut dikpara dasar, tapi belum ketemu jalurnya (institusi pelatihan dan sponsornya gitu).



SALAM YON UI!