bi—`ismi—`allaahi `alr-rahmaani `alr
-rahiymi.
Dengan—nama—Alläh Maha-Pengasih Maha-Penyayang.`als-salaamu ’alay—kum, wa rahmatu—`allaahi wa barakaatu—huu.
sang-salam | keselamatan atas—kalian, dan rahmat—Alläh dan berkat—Nya.Berikut adalah penjelasan ilmiah tentang lafa
zh fithrah, dalam bahasa Arab, dengan akar-kata
f–th–r.
Lafa
zh fi
thrah memiliki beberapa arti, mencakup baik arti didalam Al-Qur`än [arti internal, arti dikehendaki Alläh] maupun arti diluar Al-Qur`än [arti eksternal, arti dikehendaki manusia atau arti dalam pemahaman manusia]. Jika arti internal bersifat baku (
standard), maka arti eksternal bersifat sementara, temporer atau kontemporer (
temporary or contemporary), dan dalam penggunaan secara umum bersifat sangat peka konteks (
contex sensitive), dan belum tentu atau tak harus sesuai dengan apa yang dimaksud dalam Al-Qur`än [krn merupakan arti buatan manusia]:
Berdasarkan pada berbagai qamus umum bahasa Arab dan qamus khusus bahasa Arab Al-Qur`än, ma’na (arti,
mean) lafa
zh fi
thrah adalah sbb.
- arti asal bahasa (linguistik original meaning), arti sejati (true meaning): belah, paruh, penggal-dua, bagi-dua.
- arti pinjaman atau arti pengganti (subtitutive meaning) untuk sinonim dan subtitusi: pisah, cerai, berai; pecah; buka; rekah.
- arti jadian atau arti turunan (derivative meaning), arti buatan (artificial meaning), arti kontemporer (contemporary meaning), arti implikativ (implicative meaning) dan peka konteks (contex sensitive): asli, asal; awal, mula; murni, polos; bersih, suci.
Arti didalam Al-Qur`än [arti dikehendaki Alläh] untuk lafa
zh fi
thrah dalam berbagai bentuk katanya adalah arti yang sesuai arti asal bahasa atau arti sejati yang berlaku sepanjang zaman, bukan arti kontemporer atau arti dalam pandangan sementara manusia.
Dalam mu
shhaf Al-Qur`än na
sh Arabia, lafa
zh dengan akar-kata
f–th–r ini diulangi sebanyak 20 kali, dimana lafa
zh ini digunakan dalam Al-Qur`än dalam konteks:
- kosmogenik atau kosmogenetik: pembelahan | fissi universal dan atomik (universal and atomic fission).
- biogenik atau biogenetik: pembelahan | fissi bio-selular (bio-cellular fission).
- lainnya, baik dlm pengertian makro maupun dlm pengertian mikro.
Dengan demikian, arti lafa
zh fi
thrah didalam Al-Qur`än [arti dikehendaki Alläh] adalah sbb.
fithratun = fi
thrah, pembelahan-diri =
self-cleave, split.
fithratun adalah bentuk
`isim (kata-benda,
noun), dengan bentuk
fi’il (kata-kerja,
verb),
fathara — yafthuru, dengan arti asal: membelah sesuatu sehingga menjadi dua bagian setara, serupa, atau hampir sama (
to cleave); memaruh, memenggal-dua, membagi-dua, (
to split); dan dengan arti pinjaman: memisahkan, menceraikan (
to seperate), memberaikan; memecahkan (
to break); membuka (
to open); merekah, mengelopak, mengelupas.
Berikut beberapa contoh pemakaiannya lafa
zh dengan akar-kata
f–th–r dalam Al-Qur`än, dikutip sesuai na
sh dalam mu
shhaf Arabia, dilengkapi dengan transliterasi harfiýah, translasi laf
zhiýah [bukan cara membacanya], dan transkripsi kalimah dalam bahasa Indonesia, secara apa adanya dengan beberapa catatan penjelasan diletakkan didalam kurung [].
fithrata–`allaahi
`allatiy
fathara `aln
-naasa ’alay–haa.
Pembelahan-diri Alläh adalah dia-yang
Dia-telah-membelah-diri sang-jenis-manusia atas
–nya.
[ Q 30: 2 ]
wa maa li–ya laa ’budu
`alla
dziy
fathara–niy wa `ilay–hi turja’uwn
a.
dan tidakkah bagi–ku aku-mengabdi-kepada
[Alläh] Dia-yang
Dia-telah-membelah-diri–ku dan kepada–Dia kalian-akan-dikembalikan?
[ Q 36:22 ] [ lihat juga Q 11:51 43:27 20:72 17:51 ]
fathara `als
-samaawaati wa
`al
-`ar
dha.[Alläh] Dia-telah-membelah sang-lelangit dan sang-bumi.
[ Q 6:79,14 12:101 14:10 35:1 39:46 42:11 21:56 ]
Secara kosmologis dan kosmogenis, semesta diciptakan dari satu atom primitiv atau telur primordial (
ylem) yang kemudian meledak melalui satu dentuman besar (
big bang) sehingga menjadi lelangit dan bumi. Sesuai dgn ayat berikut [dan banyak ayat lainnya].
`anna
`als
-samaawaati wa
`al
-`ar
dha kaanataa ratqaan, fa
fataqnaa–humaa
bahwasanya sang-lelangit dan sang-bumi mereka-berdua-telah-adalah-dulu satu-keterpaduan, maka
Kami-telah-memisahkan | menceraikan–mereka-berdua.
[ Q 21:30 ]
Secara biologis dan genetis, manusia diciptakan dari satu sel tubuh bersifat-ganda (
diploid somatic cell) terdiri dari kromosom berpasangan [xx atau xy], yg kemudian membelah-diri jadi dua sel benih bersifat-paruh (
haploid genetic cell) masing-masing terdiri dari kromosom tanpa pasangan [x atau y saja], dan berbiak secara sporadis menurut deret ukur atau pangkat dua: 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1.024, dst. Demikian maksud pemakaian lafa
zh fi
thrah dlm konteks penciptaan manusia. Sesuai dgn ayat berikut [dan banyak ayat lainnya].
huwa
`alla
dziy
khalaqa–kum
[fathara–kum] mmin nnafsi
n wwaahidatin
; wa ja’ala min–haa jawja–haa li yaskunu `ilay–haa.
Dia adalah
[Alläh] Dia-yang Dia-telah-menciptakan–kalian
[Dia-telah-membelah-diri–kalian] dari satu-diri yang-tunggal; dan Dia-telah-menjadikan dari–nya pasangan–nya untuk dia-menetap
[bermitra] kepada–nya.
[ Q 7:189 ]
Silahkan periksa, semua kalimat Al-Qur`än mengandung lafa
zh dgn akar-kata
f–th–r, dpt diterjemahkan dlm konteks pembelahan-diri.
Bahkan perlu diperhatikan penggunaannya dalam kalimat berikut dan pahami artinya.
wa ’alaa rizqi–ka `afthartudan atas rejeki-Mu aku-telah-memecah [puasa] | berbuka.
Artinya memisahkan antara keadaan berpuasa pada siang hari dan keadaan tak berpuasa pada malam hari.
’iydu `al-fithrihari-raya pemecahan [puasa]
| hari-raya | lebaran.
Artinya memisahkan antara bulan berpuasa dan bulan tak berpuasa. Istilah "hari-raya lebaran" justeru cocok dengan pengertian ini, dimana "lebar" berarti "bubar" atau "berai" atau "cerai" alias berpisah (
separated).
Penterjemahan lafa
zh fi
thrah dalam konteks tak-berdosa, suci, bersih, polos, murni, adalah bukan arti asal (
original meaning) atau arti sejati (
true meaning), melainkan arti turunan (
derivative meaning) yang sangat peka konteks (
very contex sensitive), implikativ, dan tidak universal.
Kalimat yang benar semestinya adalah "kembali kepada fi
thrah yang suci". Artinya kembali seperti keadaan baru diciptakan dari pembelah-diri, atau seperti bayi baru dilahirkan. Jadi bukan lafa
zh fi
thrah tersebut yang berma’na suci, tapi keadaan fi
thrah pada awal kejadian manusia tersebutlah yang suci, dimana suci disini dalam pengertian belum berdosa.
Namun tak berarti dan tak ada jaminan bahwa orang yang melakukan puasa berikut seluruh amalan Rama
dhän sebulan penuh, lantas pada ’iydu
`al
-fi
thri atau hari-raya lebaran jadi bersih dari dosa. Yang benar adalah bahwa "perbuatan baik menghapus perbuatan buruk", dan kata menghapus dalam frasa ini pun bukan berarti menghapus dalam arti sebenarnya, yang benar adalah mengimbangi, dimana jika keseimbanganya sama, maka bernilai nol. Tapi, jika amal baik masih kurang, maka tak cukup untuk menghapus dosa.
Kasus serupa terjadi pada lafa
zh fitnah dengan akar-kata f-t-n, silahkan periksa arti asal dan arti jadian lafa
zh tersebut.
CATATANUntuk mereka yang sangsi dengan arti atau terjemahan masing-masing lafa
zh diatas, silahkan utk memeriksa arti linguistik berbagai lafa
zh tersebut pada qamus bahasa Arab dan qamus Al-Qur`än. Tarjamah bebas Al-Qur`än dalam berbagai bahasa tak dapat dipakai sebagai acuan atau patokan, karena sangat banyak mengandung kekeliruan atau
khilafiyah. Untuk itu harap merujuk kepada nash asli dalam bahasa Arab.
Pendirian kami adalah menterjemahkan lafa
zh sebagaimana telah dikendaki Alläh terhadap kalimah-kalimah Al-Qur`än yang berlaku sepanjang zaman, bukan sebagaimana yang dikehendaki manusia secara kontemporer. Meski secara lingusitik satu kata mungkin memiliki beberapa arti atau sinonim, dalam tarjamah Al-Qur`än kami lakukan hanya digunakan satu ma’na tepat dan tetap (
fix and accurate meaning) untuk tiap lafa
zh, sehingga memungkinkan tarjamah balik (
reverse translation) atau rekayasa balik bahasa (
linguistic reverse engineering), dapat dilakukan sebagai proses bisa-dikembalikan (
reversible process) menggunakan komputer terjemah bahasa (
language translation computer) – bolak-balik (
vise-versa). Apa yang kami lakukan barangkali adalah tercakup dalam cara bagaimana Alläh memelihara dan menjaga kemurnian naskah Al-Qur`än.
______________________________
Demikianlah untuk sementara uraian penjelasan ini dari berbagai sumber yang dapat kami himpun, semoga bermanfaat untuk semua, sebagai bekal dasar untuk jadi lebih bijaksana, terutama dalam memahami sesuatu; tak ada manusia sempurna, sehingga tak ada seorang pun pernah luput dari kekeliruan, kesalahan, dan kealpaan; begitu pula kami, penuh dengan keterbatasan dan kebodohan; dan dengan rendah hati mohon maaf dan harap maklum bila ada salah kata dan atau salah ketik. Hanya Alläh Maha-Berilmu dan Maha-Benar. Semoga kita semua dilimpahi ilmu bermanfaat dan senantiasa dibimbingNya ke jalan yang benar dan tetap berada dalam kebenaran, dijauhkan dari sifat sombong dan angkuh, dan didekatkan kepada sifat rendah hati, penolong, penyabar, dan pemaaf. `Amín.
`al-hamdu li–`allaahi rabbi–`al-’
aalamiyna.Maha-pujian untuk–Alläh pengasuh–sang-sekalian-alam.shaddaaqa `allaahu`al-’azhiymi,wa allaahu a’lamu bi`alsh- shawaabi,Maha-Benarlah Alläh Maha-Agung,
dan Alläh Dia-lebih-mengetahui dengan tepat.taqabbal–`allaahu min–naa wa min–kum,
wa bi–`allaahi `alt-tawfiqiy wa `al-hidayaati,
wa `as-salaamu ’alay–kum wa rahmatu–`allaahi wa barakaatuhuu.semoga-mengabulkan–Alläh dari–kami dan dari–kalian,
dan dengan–Alläh-lah sang-petunjuk dan sang-panduan,
dan sang-salam atas–kalian dan rahmat–Alläh dan berkat–Nya._________________________________________________
(C) 1996―2009 ― Achmad Firwany
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.